Jumat, 30 Januari 2015

Akun-akun di Dalam Jurnal Penutup



Jurnal Penutup yaitu digunakan untuk menutup semua akun nominal pada akhir periode denagn cara menjurnal akun-akun tersebut pada lawan saldo nominalnya. Jurnal penutupnya adalah:
·         Menutup akun-akun dengan saldo nominal kredit
Pendapatan  Rpxxxx
                Ikhtisar laba rugi  Rpxxxx
·         Menutup akun-akun dengan saldo normaldebet
Ikhtisar laba rugi Rpxxxx
                Beban-beban  Rpxxxx
·         Menutup akun ikhtisar laba rugi jika laba
Ikhtisar laba rugi  Rpxxxx
                Modal/laba ditahan  Rpxxxx
·         Menutup akun ikhtisar laba rugi jika rugi
Modal/labaditahan  Rpxxxx
                Ikhtisar laba rugi  Rpxxxx
·         Menutup akun dividen/prive
Modal/laba ditahan  Rpxxxx
                Prive/dividen  Rpxxxx

Akun-akun yang memerlukan Jurnal Penyesuaian / Journal Entries.



Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang digunakan untuk menyelesaikan saldo menurut pencatatan akuntansi di perusahaan dengan keadaan sebenarnya. Berikut akun-akun yang memerlukan jurnal penyesuaian.
a.       Penyusutan Aset Tetap
Digunakan untuk mengalokasikan dana yang dikeluarkan untuk pembelian asset tetap ke tahun-tahun selama asset tetap tersebut digunakan. Jurnal penyesuaiannya adalah:

Beban penyusutan aset tetap  Rpxxxx
                Akumulasi penyusutan asset tetap Rpxxxx

b.      Pemakaian Perlengkapan
Jurnal penyelesian :

Beban perlengkapan  Rpxxxx
                Perlengkapan  Rpxxxx
Nilai nominal yang dicatat ke dalam AJP adalah nilai perlengkapan yang sudah terpakai selama periode berjalan.

c.       Beban Yang Masih Harus Dibayar
Secara umum, jurnal penyesuaiannya adalah:

Beban  Rpxxxx
                Utang  Rpxxxx
Contoh transaksi ini adalah belum dibayar gaji karyawan di awal bulan yang akan datang, sementara tutup buku perusahaan harus dilakukan akhir bulan ini. Oleh karena itu, akan muncul utang gaji. Jurnal Penyesuaiannya adalah:
Beban gaji  Rpxxx
                Utang gaji  Rpxxxx
Nilai nominal yang dicatat ke AJP adalah nilai sebesar utang yang belum dibayar.

d.      Beban Dibayar Dimuka
Beban dibayar dimuka adalah beban yang sudah dikeluarkan lebih dahulu, namun haknya belum diteriam. Misalnya pembayaran asuransi kendaraan untuk dua tahun ke depan. Maka di akhir tahun pertama harus disesuaikan kembali mana yang sudah menjadi hak perusahaan dan mana yang belum.
Pencatatan dalam AJP:
1)      Pendekatan asset, digunakan apabila pada pencatatan transaksi menggunakan akun asset, Jurnal penyesuaiannya adalah:
Beban asset (asuaransi/ikaln/sewa/dll) Rpxxxx
        Asset dibayar di muka                                    Rpxxxx
Nominal yang dicatat adalah nominal hak yang sudah diteriam oleh perusahaan atau sudah dibebankan.
2)      Pendekatan beban, digunakan apabila pada pencatatan transaksi menggunakan akun beban.
Jurnal penyesuaiannya adalah:
Asset dibayar dimuka  RpXXXX
        Beban asset (asuransi/iklan/sewa/dll) RpXXXX
Nominal yang dicatat adalah nominal hak yang belum diteriam oleh perusahaan/ yang belum terpakai.

e.      Pendapatan yang Masih Harus Diterima ( Piutang Pendapatan)
Jurnal penyesuaiannya adalah:
Piutang                 Rpxxxx
                Pendapatan       Rpxxxx

f.        Pendapatan Diterima di Muka
Pendapatan diterima di muka merupakan pendapatan yang diterima lebih dahulu dari jasa yang belum diberikan. Oleh karena itu, transaksi ini menimbulkan kewajiban (utang) bagi penerima pendapatan.
Pencatatan dalam AJP:
1)      Pendekatan kewajiban, digunakan apabila pada saat transaksi menggunakan akun kewajiban jurnal penyesuaiannya adalah:
.....diterima di muka  Rpxxxx
        Pendapatan…..                 Rpxxxx
Nama akunnya disesuaikan dengan kebutuhan transaksi. Nominal yang dicatat adalah nilai yang sudah menjadi pendapatan rill perusahaan.
2)      Pendekatan pendapatan, digunakan apabila pada saat transaksi menggunakan akun pendapatan. Jurnal penyesuaiannya adalah:
Pendapatan…. Rpxxxx
        …..diterima di muka  Rpxxxx
Nominal yang dicatat adalah nilai yang masih menjadi utang perusahaan terhadap pelanggaran.

g.       Persediaan
Jurnal penyesuaiannya adalah:
Ikhtisar laba rugi  Rpxxx
Persediaan (awal)  Rpxxxx
Persediaan (akhir)   Rpxxxx
                Ikhtisar laba rugi  Rpxxxx

h.      Piutang Tak Tertagih
Penyesuaian ini digunakan untuk mencadangkan banyaknya perkiraan jumalh piutang yang tidak bias ditagihkan kepada pelanggan. Jurnal penyesuaiannya menggunakan metode tidak langsung:
Beban cadangan kerugian piutang  Rpxxxx
                Cadangan kerugian piutang tak tertagih  Rpxxxx
Jurnal penyesuaian menggunakan metode langsung:
Beban kerugian piutang  Rpxxxx
                Piutang dagang        Rpxxxx
Nilai nominal yang dicatat adalah sebesar taksiran kerugian tak tertagih dari total piutang pada akhir  periode.

Rabu, 28 Januari 2015

Penjelasan tentang Kas Kecil

     Kas kecil adalah uang yang disediakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil, dan tidak ekonomis bila dibayar dengan cek.
     Fungsi  Kas Kecil: pada perusahaan yang berukuran menengah besar, dana kas kecil ini sudah merupakan kebutuhan yang mutlak harus ada. Dapat dibayarkan betapa tidak efesiennya apabila dana kas kecil ini tidak disediakan anggarannya oleh perusahan tersebut, karena pada saat akan melakukan pengeluaran uang harus menunggu pencairan cek terlebih dahulu. Tapi kalau perusahaan tersebut menyediakan anggaran bagi dana kas kecil, maka setiap melakukan pengeluaran yang kecil-kecil tidak harus menunggu pencairan cek terlebih dahulu tetapi bisa langsung pembayarannya mengunakan dana kas kecil tadi.
Jumlah dana kas kecil yang tersedia ditangan juga tidak boleh terlalu besar jumlahnya, karena akan menyebabkan sejumlah dana yang menganggur dan juga dapat menimbulkan resiko kehilangan. Dengan adanya dana kas kecil yang jumlahnya sesuai kebutuhan, tentu aktivitas perusahaan dapat berjalan lancar. 
   Dalam mengelola dana kas kecil ada dua metode yang bisa digunakan yaitu Imprest Fund Method dan Fluctuation Method.
1) Metode Imprest
     Adalah metode pembukuan kas kecil dimana jumlah rekening kas kecil selalu tetap.
Keuntungan metode imprest :
Menghemat waktu bagi kasir kas kecil, karena tidak diganggu setiap kali terjadi pembelian atau pengeluaran kas kecil.
Menghemat waktu dalam pembukuan pengeluaran rekening nominal.                                               

2) Metode Fluktuasi      
        Adalah kas kecil pada waktu tertentu selalu sama setiap terjadi pengeluaran

  Perbedaan antara metode dana tetap dengan metode fluktuasi sebagai berikut:
  1. Dalam metode dana tetap, pengeluaran yang dilakukan oleh kasir kas kecil tidak di buat jurnal sedangkan dalam metode fluktuasi pengeluaran yang di lakukan oleh kasir kas kecil di buat jurnal.
  2. Dalam metode dana tetap, Besarnya penggantian sebesar pengeluaran yang telah dilakukan sehingga saldo kas kecil selalu tetap seperti semula. sedangkan dalam metode fluktuasi pengisian kembali tidak harus sebesar pengeluaran yang di lakukan.
  3. Dalam metode dana tetap, saldo kas kecil tetap (seperti semula) sedangkan dalam metode fluktuasi saldo kas kecil berubah-ubah (tidak tetap)

Selasa, 27 Januari 2015

Menyusun Laporan Keuangan

Laporan Keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan atas transaksi-transaksi  keuangan yang  terjadi selama tahun buku  yang bersangkutan. Laporan keuangan yang disusun oleh manajemen terdiri  atas:
a.       Laporan Laba Rugi adalah suatu laporan yang menunjukkan pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya dari suatu unit usaha untuk suatu periode tertentu. Laporan laba rugi ada 2 bentuk:
1)      Bentuk multiple step (bertahap) : bentuk laporan laba rugi yang mengelompokan pendaptan dan biaya ke dalam urutan-urutan tertentu sehingga bias diketahui  penghasilan.
Contoh: laba bruto, penghasilan usaha bersih, penghasilan bersih sebelum pajak, penghasilan bersih sesudah pajak.
2)      Single step : tidak dilakukan pengelompokan pendapatan dan biaya ke dalam kelompok usaha dan di luar usaha. Contoh: Pendapatan dan laba, biaya dan kerugian.
b.      Laporan Perubahan Modal: laporan yang menunjukan sebab-sebab berubahnya komposisi ekuitas/modal perusahaan. RUMUS:
·         Bila perusahaan mengalami laba:
Ekuitas akhir = Ekuitas Awal +Laba – Dividen/Prive
·         Bila perusahaan mengalami rugi:
Ekuitas Akhir = Ekuitas Awal – Rugi – Divinden/Prive
c.       Neraca adalah laporan yang menunjukakan keadaan keuangan suatu unit usaha pada tanggal tertentu laporan ini terdiri atas akun-akun Aset, Kewajiban, dan Ekuitas.
d.      Laporan Arus Kas Metode Tidak Langsung adalah laporan yang menunjukkan keluar masuknya kasa dalam satu periode. Dibagi menjadi 3 aktivitas:
1)      Arus kas dari aktivitas operasi, terdiri dari:
·         Laba/rugi periode berjalan
·         Kenaikan/penurunan asset lancer dan kewajiban lancer
2)      Arus kas dari kativitas invetasi, terdiri dari:
·         Pembelian aset tetap
·         Penjualan aset tetap
·         Investasi di unit usaha lain
3)      Arus kas dari aktivitas pendanaan, terdiri dari:
·         Penjualan saham
·         Pemecahan saham
·         Pinjaman dana dari bank
e.      Catatan atas Laporan Keuangan yaitu berisi catatan-catatan penting yang menjelaskan tentang angka-angka yang ada di laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, neraca, dan laporan arus kas.


Rumus Dasar Akuntansi



Rumus Dasar Akuntansi :
H = U + M
U = H - M
M = H - U

Keterangan :
H : Harta
U : Utang
M : Modal

Persamaan di atas dalam artian adalah harus balance (Seimbang)

Contoh penggunaan Rumus
Kasus 1 : Tanpa Utang
Pak Tono membuat sebuah usaha baru dengan menyetor modal tunai sebesar 20.000.000, Sebidang Tanah Senilai 50.000.000, Bangunan 25.000.000 dan Barang Dagangan 30.000.000

Maka jurnalnya adalah kas                :   20.000.000
                                   Tanah             :  50.000.000
                                   Bangunan        :  25.000.000
         Barang Dagang:  30.000.000
Modal   : 125.000.00
Dari Kasus ini maka rumus dasar akuntansinya adalah :
H = U + M  ( 125.000.000 = 0 + 125.000.000 )
U = H - M ( 0 = 125.000.000 - 125.000.000 )
M = H - U ( 125.000.000 = 125.000.000 - 0 )

Artinya Aktiva harus Balance dengan Pasiva dengan ketentuan Aktiva dalam posisi Debet dan Vasiva dalam Posisi Kredit

Vidio Akuntansi


Rumus Penyusutan



 A. Metode Garis Lurus (Straight Line Method)

            Besar penyusutan tiap tahun dapat dihitung dgn rumus:

            Besar Penyusutan = Harga Perolehan-Nilai Sisa

                                                    Umur Ekonomis


       B. Metode Saldo Menurun Ganda (Double Declining Method)


            Langkah2 Perhitungan:

            1. Tentukan Tarif penyusutan

            Tarif = 2 x (100%/UE)

           

            2. Besar Penyusutan = Tarif  x Nilai Buku

            Nilai Buku = Harga Perolehan – Akumulasi Penyusutan




C. Metode Jumlah Angka Tahun (Sum of the years Digits Method)



Langkah-langkah perhitungan:

1. Tentukan jumlah angka tahun (JAT)

            JAT = nx ((n+1)/2)

2. Tentukan besar penyusutan

            Besar Penyusutan = AT  x  (HP-NS)

                                                JAT

AT= Angka tahun / umur ekonomis
JAT = Jumlah angka Tahun
HP = Harga perolehan
NS = Nilai sisa/ residu

D. Metode Unit Produksi (Unit of Production Method)

 Tentukan besar penyusutan = produksi nyata x (HP-NS) / kapasitas produksi

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *